TEMPO Interaktif, Padang – Evakuasi penyelamatan korban gempa di Padang dihentikan karena kecil kemungkinan ada korban yang masih hidup hingga hari kelima gempa. Tim kini berfokus pada evakuasi jenazah dan pembersihan puing-puing bangunan.
“Kalau perhitungan kita, ini kan hari kelima, tidak akan hidup lagi kalau berada di bawah reruntuhan,” kata Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi, di Posko Satkorlak Sumatera Barat, Senin (5/10).
Gamawan mengatakan keputusan ini dilakukan karena kecil kemungkinan ada korban yang hidup di bawah reruntuhan selama lima hari. Proses evakuasi akan terus dilakukan, tetapi ditujukan untuk mengangkat jenasah dan membersihkan puing bangunan.
Dengan berubahnya target evakuasi, maka proses akan berlangsung lebih cepat. “Diperkirakan dalam dua minggu reruntuhan bangunan di Kota Padang akan selesai dibersihkan,” katanya.
Saat ini bau anyir masih tercium di sejumlah sudut Kota Padang, terutama lokasi yang terdapat reruntuhan bangunan bertingkat seperti di sekitar Hotel Ambacang dan Hotel Bumi Minang. Hujan deras yang mengguyur Kota Padang semalaman membuat mayat cepat membusuk sehingga aroma bau pun semakin kuat.
Khusus untuk evakuasi jenazah di Hotel Ambacang, tim mengerahkan lima eskavator untuk menggali reruntuhan. Komandan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) Basarnas Setiawan Gerda mengatakan karena sudah tidak ada korban yang diduga masih hidup, tim memutuskan untuk merobohkan sisa bangunan yang masih berdiri untuk memudahkan penggalian. “Sangat kecil kemungkinannya,” kata dia.
sumber : tempo
October 8th, 2009 at 17:44
Ugh, I liked! So clear and positively.
Thank you